JURNAL PRESISI - Mohammad Javad Zarif, Menteri Luar Negeri Iran, mengatakan bahwa pemerintahnya ingin membicarakan kerusakan yang telah dibuat AS karena sanksinya.
Sanksi unilateral yang ditegakkan di Iran membuat perekonomian negara itu merugi satu trilyun dolar AS. Pemerintah Iran mengharapkan ada kompensasi terhadap kerugian itu.
"Ketika kita bertemu, kami akan mengangkat (masalah) kompensasi," ujar Menlu Iran itu yang dikutip dalam Aljazeera.
Ia tidak memastikan kompensasi dalam bentuk apa yang diminta Iran, entah perbaikan, investasi atau apapun yang dapat memperbaiki dampak buruk dari kebijakan luar negeri Donald Trump.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT
Zarif juga menyampaikan bahwa Trump menegakkan kembali 800 sanksi yang diberikan kepada Iran sebelum perjanjian nuklir dan membentuk 800 sanksi baru lainnya, yang menurutnya harus dihapuskan sebelum AS masuk ke dalam perjanjian nuklir iran lagi.
Selama terjadi sanksi dari AS ini, Iran menganggap Cina dan Rusia sebagai kawannya. Sementara ia menganggap Eropa selalu berlindung di balik dan menunggu keputusan AS.
"Sekarang, mereka harus memastikan AS kembali, setidaknya untuk memudahkan mereka ... untuk menjaga martabatnya dan mengizinkan mereka untuk memenuhi kewajibannya. Itu bukan permintaan yang sulit," ujar Zarif.
Komentar